Dua jenis penggolongan darah yang
paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh) yang ditemukan Karl Landsteiner yakni golongan darah manusia ditentukan
berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai
berikut:
Golongan darah O memiliki sel darah
tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga,
orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif.
Golongan darah A memiliki sel darah
merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah
A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif
atau O-negatif.
Golongan darah B memiliki antigen B
pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Golongan darah AB memiliki sel darah
merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen
A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal.
Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah
kecuali pada sesama AB-positif.
Secara
umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen
A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan
keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.
Perbedaan golongan darah sebagaimana
telah diilansir dari Health2009(29/9/2010), Nabi Adam diperkirakan merupakan manusia yang
auto-reproduksi dengan fisi biner
(menghasilkan keturunan yang sama persis tanpa pembedaan), seperti yang
terlihat pada beberapa hewan tingkat rendah dan tumbuhan. Ketika
Adam menghasilkan keturunan dari Hawa, yaitu wanita yang pertama diciptakan,
memungkinkan terjadinya kombinasi dan juga silang materi genetik, sebagaimana
terjadi pada fase meiosis (pembelahan yang terjadi pada fase reproduksi
seksual), sehingga terjadilah perbedaan atau
variasi gen pada keturunannya. Selama evolusi banyak
permutasi dan kombinasi gen berbeda terjadi, hingga mencapai suatu kondisi yang
akhirnya dapat membedakan berbagai golongan darah manusia. Manusia
mewarisi jenis darah dari masing-masing orangtuanya (bersifat turunan atau
inherited). Terdapat gen dari kromosom yang berbeda pada jenis darah. Selain
itu, jenis protein, glikoprotein dan glikolipid juga ditemukan pada permukaan
sel darah merah yang menggambarkan jenis darah. Tapi
perbedaan golongan darah hingga kini merupakan salah satu misteri alam. Sebagai
individu manusia, masing-masing memiliki gen, bentuk tubuh, golongan darah dan
banyak lagi yang berbeda. Ini merupakan keajaiban kehidupan.Belum ada ilmuwan
yang mampu menjelaskan secara pasti mengapa ada 4 jenis golongan darah yang
berbeda pada manusia. Ilmu pengetahuan pun tidak bisa menjelaskan sepenuhnya
apa yang terjadi di alam. Tapi manusia dituntut untuk terus mempelajari
ciptaan-Nya.
Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
|
||||
Ibu
|
Ayah
|
|||
O
|
A
|
B
|
AB
|
|
O
|
O
|
O, A
|
O, B
|
A, B
|
A
|
O, A
|
O, A
|
O,
A, B, AB
|
A,
B, AB
|
B
|
O, B
|
O,
A, B, AB
|
O, B
|
A,
B, AB
|
AB
|
A, B
|
A,
B, AB
|
A,
B, AB
|
A,
B, AB
|
Rhesus
Jenispenggolongandarahlain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktorini pada tahun1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-.Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO.Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
No comments:
Post a Comment