Pages

Monday, June 17, 2013

Golongan Darah O

An O type child was in distress. His teacher always warn him because he can not sit still for a long time in class, while at home, his parents who always got a note from the teacher got angry with him as well. Naturally, an O type child is very active, very energetic and has a high vitality, so a constant warning both from the teacher and the parents will not solve the problem, it will create another problem instead. The basic question is how to understand our children's character so that we can cultivate the best of them? Seorang anak bergolongan darah O stress sekali karena selalu dimarahi oleh gurunya, dianggap tidak bisa diam di kelas, di rumah, karena orang tuanya selalu diperingati oleh gurunya, orang tuanya balik marah kepada anaknya, padahal secara naturalnya, golongan darah O memang sangat aktif, enerjik, punya vitalitas yang tinggi, sehingga dengan omelan dari guru dan orang tua, tidak akan menyelesaikan permasalahan, malah menambah kepedihan hati anak. Kapankah kita sebagai orang tua dan pengajar memahami karakter seorang anak?

Tuesday, June 4, 2013

Penghargaan Terbesar PMI untuk Pendonor Darah

12/13/2012 Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menegaskan tidak ada instansi lain selain Palang Merah Indonesia yang memberikan penghargaan kepada 1400 an orang. Rencananya PMI dan pemerintah akan memberikan penghargaan Satyalancana kepada 1.402 pendonor darah sukarela yang telah mendonorkan darahnya 100 kali pada Jumat, 14 Desember 2012. Pada konferensi pers mengenai Penganugerahan Penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada 1.402 Donor Darah Sukarela (DDS), Kamis 13 Desember 2012 di Jakarta Convention Center (JCC), Jusuf Kalla mengatakan pemberian penghargaan ini merupakan sebuah upaya kemanusiaan yang besar. "Ini adalah upaya besar yang PMI lakukan secara rutin dan yang melibatkan Kabupaten Kota di Indonesia," kata Jusuf Kalla. Menurut ketua umum, minat masyarakat untuk donor darah meningkat dengan bertambahnya jumlah donor darah sukarela setiap tahun. "Tahun lalu kita berikan penghargaan kepada sekitar 1.200 an orang. Tahun ini kita memberikan tidak kurang dari 1.400 orang. Kita semakin mendekati untuk mengumpulkan jumlah kantong darah untuk nasional yaitu 4.5 juta per tahun," jelas Ketua Umum PMI. Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih dan bangga dengan para donor darah sukarela. "Berdonor 100 kali berarti minimal dia donor darah selama 25 tahun berturut-turut tanpa henti. Pantas jika negara memberikan penghargaan kepada mereka," ujar Jusuf Kalla. Jawa Timur masih memegang jumlah DDS terbanyak yaitu 672 orang, disusul DKI Jakarta 377 orang, Jawa Tengah 138, Jawa Barat 107, DIY 18, Sulawesi Utara 17, Kalimantan Barat 16, Banten 15, Bali 12, Lampung, NTB dan Papua masing-masing 7 orang, Kalimantan Timur 5, dan Kepulauan Riau 4 orang. Sementara pendonor darah 100 kali tertua berasal dari Jawa Timur dan Kalimantan Barat yaitu berusia 74 tahun. Dan pendonor darah 100 kali termuda datang dari Jawa Barat berusia 38 tahun. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Dr.dr. Yuyun SM Soedarmono, Direktur Unit Donor Darah Pusat (UDDP), Hp. 0811 843 718 atau dr. Robby Nur, Staf Humas Unit Donor Darah Pusat, Hp. 0813 2888 9810. Kontak Media: Anggun Permana Sidiq, Hp. 0856 97777 313. www.pmi.or.id E-mail: pmi@pmi.or.id twitter: @palangmerah

Monday, June 3, 2013

Jaminan Akses Kesehatan bagi Pendonor Darah Lebih dari 100 Kali

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemprov DKI Jakarta memberikan jaminan akses kesehatan bagi para pendonor yang telah menyumbangkan darah lebih dari 100 kali. Para penerima satya lencana kebaktian sosial tersebut dipastikan tidak akan menemui kendala berobat gratis di rumah sakit yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI. Asisten Kesehatan Masyarakat Pemprov DKI Jakarta, Mara Oloan Siregar mengatakan pemberian jaminan tersebut sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan. "Untuk pejuang pendonor darah ini, kita akan berikan jaminan pelayanan kesehatan. Kami akan berikan Kartu Jakarta Sehat sebanyak 300 kartu," ucap Mara di depan ratusan pendonor yang menerima penghargaan, Sabtu (16/1). Sebanyak 377 pendonor mendapatkan penghargaan Satya Lencana. Mereka setidaknya telah mendonorkan darah lebih dari 100 kali selama lebih dari 20 tahun. Mara bahkan memberikan nomor ponsel kepala UPT Jamkesda DKI, Yudhita sebagai nomor darurat. Mara mempersilakan para pendonor menghubungi langsung Kepala UPT Jamkesda DKI jika menemui kendala berobat gratis. "Silakan SMS nama dan rumah sakitnya, pihak UPT Jamkesda DKI akan hubungi RS yg bersangkutan. Sebenarnya pihak RS sudah tahu peserta KJS berobat gratis tapi ada aja staf di bawah yang tidak mengetahui, kalau ada menemui masalah silakan telpon ke dr Yudhita," tegas Mara. Mara menilai para pendonor tersebut layak diapresiasi karena telah konsisten memenuhi kebutuhan darah, terutama saat musim krisis darah, seperti bulan puasa, Natal, dan liburan panjang. "Karena bapak-bapak telah berjasa sebagai pendonor darah sukarela," tandasnya. Salah satu pendonor, Ita Putri Pancaningtyas, 45 yang sudah 28 tahun mendonorkan darahnya mengaku senang dengan jaminan tersebut. "Bersyukur ternyata apa yang kami lakukan mendapatkan apresiasi," ungkap warga Ciledug, Tangerang tersebut. Menurut karyawan swasta yang sudah mendonorkan darahnya sejak usia 17 tahun menjadi pendonor tidaklah sulit. Ita biasa menyempatkan mendatangi kantor PMI Pusat di Jalan Kramat Raya pagi hari sebelum berangkat kerja. Hanya dibutuhkan waktu 15-20 menit. "Biasanya saya rutin setiap 75 hari sekali mendonorkan darah. Prosesnya gampang, tinggal isi forum, periksa HB darah, kalau terlalu tinggi atau rendah biasanya langsung ditolak, cuma 15 menit," jelasnya. Sedangkan Ketua umum PMI Jakarta Rini Soetiyoso mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengkatkan jumlah pendonor baru. PMI, lanjut Rini, menggencarkan teknik menjemput bola baik di mal, kampus, maupun tempat strategis lainnya. "Kadang masyarakat itu malas ke kantor PMI, makanya kta yang mendekat ke mal, ke perguruan tinggi. Kita jemput bola. Setiap PMI adakan acara, pasti ada donor darah," papar Rini. Hasilnya menurut Rini cukup signifikan. Jumlah pendonor tahun 2012 naik 20% menjadi 330ribu pendonor dari jumlah tahun 2011 yang hanya 298ribu. Penjaringan pendonor baru tersebut, lanjut Rini, penting mengingat anjloknya stok darah hingga 70% di bulan puasa, Natal dan libur tahun baru. "Kita ingin jadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sosial. Karena sekaya apapun orang tak ada yang bisa dirikan pabrik darah. Darah hanya bisa dberikan dari manusia ke manusia. Dan kita berharap para penerima satya lencana ini dapat bantu sosialisasikan," tandasnya. (Vini Mariyane Rosya/Agt)